Dari 23 surat yang disita petugas, tujuh di antaranya terdapat garis tipis di antara stempel pos dan informasi penerima surat. Beberapa bagian dalam surat juga nampak seperti dipotong dan ditempel ke surat lain sebelum diserahkan ke petugas.
Jumat, 11 Maret 2011
IFSL & netizens merespon atas surat2 Jang Ja Yeon yang katanya palsu!
Beberapa waktu lalu dokumen rahasia Jang Ja Yeon mengenai daftar ke 31 pelaku yang harus ia layani membuat geger dunia hiburan negeri ginseng.
Namun, penyelidikan National Institute of Scientific Investigation atas surat-surat yang dipercaya berisi tulisan tangan Jang Ja Yeon, mengarah pada kabar mengejutkan lain.
Pada Kamis 10 maret lalu, Naver News melansir, surat-surat dari Jang ja Yeon yang disita dari seorang tahanan di penjara Gwangju kemungkinan besar palsu.
Di beberapa surat, bagian yang tercantum informasi penerima juga nampak dipotong sebesar 4 x 1 cm dan beberapa surat lainnya dilubangi dengan alat untuk melubangi kertas.
Kiri, tulisan di surat. Kanan, tulisan asli Jang Ja Yeon.
Tahanan sel penjara Gwangju –sebut saja Mr. X- ini diduga melakukannya untuk menutupi informasi pengirim dan penerima surat-surat rahasia itu.
Polisi juga meneliti 2.943 surat yang diterima dan dikirim Mr.X dari dalam penjara selama November 2003 sampai Maret 2010, namun tak satupun yang dikirim seseorang bernama Jang Ja Yeon ataupun Sulhwa, panggilan akrab Jang. Polisi juga menemukan 1000 lembar kertas berukuran A4 yang ditengarai digunakan untuk menyalin dokumen-dokumen itu.
Untuk memperoleh kemungkinan kedua, stasiun televisi SBS membawa salinan dokumen Jang Ja Yeon pada International Forensic Science Laboratory (IFSL). Hasilnya, ditayangkan di siaran berita 8 O’clock News,pada kamis 10 maret. Lee Hee Il, pimpinan IFSL memberikan pernyataan resminya mengenai hasil pemeriksaannya. Dia mengatakan, “Di surat-surat ini, cara penulisan karakter ‘yo’ dan ‘ya’ sama persis dengan kebiasaan menulis mendiang Jang Ja Yeon. Caranya menulis konsonan dan huruf vokal sama persis, ini bukti bahwa surat ini ditulis orang yang sama.”
Lebih jauh lagi SBS menambahkan, kecil kemungkinan Mr.X menulis begitu banyak surat dalam keterbatasan informasi di balik penjara. SBS melaporkan, “Rasanya tidak mungkin dia meniru tulisan Jang Ja Yeon dengan begitu sempurna hanya dengan melihat tulisan di surat wasiatnya yang dimuat di koran. Dia tidak mungkin menulis begitu banyak surat dengan informasi yang terbatas”.
Mereka melanjutkan, “Surat2 juga mengungkapkan informasi detail mengenai rencana2 agensi dan juga informasi figur2 yang dia “layani” yang orang lain tidak bisa mengetahuinya. Jika ada, surat2 menunjukkan kalau Jun mencoba yang terbaik untuk membuktikan kalau identitas Jang Ja Yeon tidak bocor melalui surat2.”
Seorang congressman dari partai demokratis baru2 ini menuntut penyidik dan polisi untuk berhenti membohongi publik mengenai dugaan yang dibuat2 ini. Dia mengatakan, “polisi sedang membodohi publik. Ini bukan pertama kalinya penyidik dan polisi pura2 mengungkapkan “informasi” pada publik tanpa ada bukti yang tepat atau informasi sebagian kasus. Kamu harus berhenti dengan cepat. ”
Netizens juga menolak laporan2 dengan mengatakan, “Hanya karena surat2 rusak tidak berarti detail dari surat itu dibuat2.”
Pada 8 maret lalu, organisasi wanita menggelar sebuah press conference di depan gedungMinistry of Gender Equality & Family dan menuntut dibuatnya penyelidikan yang tepat.
Karena kementrian gagal mereaksi atau merespon, seorang netizens mulai membuat aksi protes diam di depan gedung kementrian kesetaraaan gender selama 2 jam pada tanggal 10 maret lalu. DIa membawa sebuah tanda yang dibaca , “Sebuah/seorang yang drai kementrian kesetaraan gender dan keluarga yang diam dalam menghadapi kontroversi Jang Ja Yeon tidak memiliki hak untuk hidup di negara ini.”
credit: allkpop
Indo Trans: yeppopo + tabloidbintang
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar