Kamis, 14 April 2011

[Culture] Han Style

Negara-negara di Asia telah melakukan banyak pertukaran melalui budaya dan perdagangan sepanjang sejarah. Tren yang berkembang melewati berbagai wilayah, berlangsung dengan sangat cepat. Tahun 1980an adalah eranya “Hong Kong Noir” sedangkan 1990an dikenal sebagai masa kejayaan anime Jepang. Tahun 2000an ditandai dengan naiknya popularitas budaya Korea, dimana musik dan drama mencapai tingkat yang tertinggi.

Dipicu oleh kesuksesan drama Korea dan musik popular, berlanjut dengan budaya khas Korea seperti hangeul (huruf alphabet Korea), hansik (makanan Korea), hanbok (pakaian tradisional Korea), hanok (rumah tradisional Korea), hanji (kertas tradisional Korea), sama halnya dengan musik Korea. Di Korea, keenam symbol budaya yang sebelum disebutkan, disebut dengan “Han Style”.
Hangeul: Huruf alphabet Korea, sistem penulisan ilmiah yang ditetapkan UNESCO sebagai bagian penting dari “Memory of the World Heritage”. Sebagai dampak dari Korean wave dan peningkatan ekonomi Korea, keinginan untuk belajar huruf dan bahasa Korea ini pun membludak.
Hansik: Popularitas makanan Korean meningkat di berbagai penjuru dunia karena manfaatnya yang luar biasa bagi kesehatan. Kalian pasti familiar dengan Kimchi, Bibimbab hingga Samgyupsal kan?
Hanbok: Menjadi fokus perhatian ketika drama Korea Daejanggeum (Jewel in the Palace) menjadi popular di Asia. Modifikasi dari warna dan desain dari hanbok juga menjadi motif di desain khas Korea.
Hanok: Banyak turis asing yang menunjukkan ketertarikan pada rumah tradisional Korea, hanok dimana mereka bisa merasakan sendiri “ondol” yaitu sistem pemanas di lantai yang sangat efektif untuk musim dingin.
Hanji: Jenis kertas tradisional yang bisa awet hingga lebih dari seribu tahun dan dikenal karena kualitasnya yang mengagumkan dan desain yang elegan. Kertas ini menarik perhatian bukan hanya karena kegunaan dan keawetannya, tetapi juga untuk dekorasi interior dan kegunaannya sebagai pembungkus kertas.
Hanguk Eumak: Musik tradisional Korea yang memiliki ritme lambat dan lirik sentimental yang menunjukkan sejarah yang sedih di Korea.

source: koreatourism

Tidak ada komentar:

Posting Komentar